Menengok Aktivitas Pasar Bunga di Kala Pandemi

MADIUN - Memasuki penghujung Februari di tahun 2021, aktivitas perdagangan di Pasar Bunga Kota Madiun tetap stabil. Meskipun, pandemi masih terjadi hingga kini, tak menyurutkan kegiatan jual beli tanaman di tempat tersebut.

Diakui Yeni, salah seorang penjaga kios di pasar yang beralamat di Jalan Larasati, Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun itu, pasar bunga cenderung ramai dikala akhir pekan. Entah diramaikan oleh orang-orang yang hanya melihat-lihat koleksi bunga, atau untuk membeli beraneka macam printilan tanaman.

"Kalau hari-hari biasa yang beli satu atau dua orang. Kalau akhir pekan banyak yang kesini. Biasanya cari bunga yang lagi hits, seperti keladi," akunya.

Tanaman keladi, lanjutnya, menjadi salah satu tanaman yang naik pamor seiring dengan banyaknya orang yang memilih untuk menghabiskan waktu dengan bercocok tanam di kala pandemi. Dirinya mengaku, sebelum ada pandemi keladi bukanlah primadona tanaman. Namun setelah pandemi, harga satuannya bisa mencapai Rp 60.000 hingga ratusan ribu rupiah.

Terpisah, salah satu pedagang yang telah lama memiliki salah satu kios di pasar bunga Pak Karni mengaku, selama pandemi omset jualannya terkerek sedikit dengan banyaknya orang yang banting setir menjadi pecinta tanaman.

"Naiknya harga-harga tanaman yang lagi hits ini mau gak mau ya mempengaruhi pemasukan kita. Cuma kendalanya kalau rendeng (hujan, red). Biasanya yang datang sedikit," ungkapnya.

Diakui Karni, banyak jenis-jenis tanaman yang sebelumnya biasa saja menjadi primadona dan membuat harganya melambung tinggi. Menyikapi hal itu, dirinya tetap berusaha untuk mematok harga yang wajar di pasaran.

"Banyak yang dicari dan naik harga, kayak keladi, aglonema itu. Tapi sebisa mungkin saya kasih harga standar pasar," katanya.

Dirinya berharap, pandemi tak hanya membawa pecinta bunga yang latah. Lebih dari itu Karni berharap pandemi bisa membawa semakin banyak orang untuk mencintai tanaman dan membuat bumi makin asri.

LINK Berita Madiuntoday  (Nanda/kus)