Selamat Memasuki Masa Purna ; Bapak Sunarta, S.Pd., M.Pd
Gambar : Selamat Purna Bapak Sunarta
28 April 2025 menjadi momen terakhir Bapak Sunarta S.Pd, M.Pd memimpin apel di hadapan siswa-siswi SMAN 5 Madiun. Ya, kepala sekolah yang menjabat sejak Oktober lalu itu akan memasuki masa purna tugas. Apel dalam rangka purnawiyata itupun menjadi penanda berakhirnya masa jabatan Bapak Sunarta di lembaga pendidikan yang terletak di Jalan Mastrip itu. "Tetap semangat dan rajin belajar," pesannya kepada siswa-siswi Smala.
Suami dari Dra. Ambar Sri Utari itu mengawali karirnya dengan menjadi guru. Pengangkatannya berlangsung di tahun 1989, tepatnya bulan Agustus. Tugas pertamanya mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Wungu. Selama 31 tahun, Bapak Sunarta menjadi guru Kimia. Hingga akhirnya diangkat menjadi kepala sekolah di tahun 2020.
Capaian yang membanggakan ini, menurut Pak Sunarta, tak lepas dari prestasi yang berhasil diraihnya saat memenangkan kompetisi ITSF (Indonesia Toray Science Fondation) 2008 di Jakarta. Berbekal penghargaan tersebut, dirinya melakukan tes kepala sekolah di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) di Solo, Jawa Tengah pada Desember 2015.
4 bulan mengikuti pelatihan, ayah dari Neoni Luthfi Faris, S.T dan Argon Luthfan Gazi itu kemudian dinyatakan lolos pada April 2016. Selanjutnya, diangkat menjadi kepala sekolah pada 2020. SMAN 1 Kendal, Ngawi menjadi tempat pertama dirinya mengabdi sebagai kepala sekolah. Setelah 2,5 tahun menjalankan amanah, dirinya dimutasi ke SMAN 1 Ngawi dan menjabat selama 2 tahun. 10 bulan lalu, Pak Sunarta mendapatkan amanah sebagai kepala sekolah SMAN 5 Madiun. Tugas ini sekaligus menamatkan sisa waktunya sebagai kepala sekolah di Smala hingga memasuki masa pensiun.
“Kesan awal saya di sini adalah siswa lebih tertib dan ternyata masuknya lebih pagi,” ujarnya. Pak Sunarta menganggap kebiasaan ini adalah hal yang baik. Karena semakin pagi tiba di sekolah, semakin baik waktu yang dapat digunakan untuk proses KBM. “semakin pagi, semakin baik untuk belajar," imbuhnya
.
Menurut Pria 60 tahun tersebut, SMAN 5 Madiun adalah sekolah medioker. Artinya, sekolah yang masih memiliki banyak kesempatan dan potensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu, dia selalu menasehati siswa dan siswi untuk belajar dan berlatih, demi prestasi siswa maupun prestasi sekolah.
Pak Sunarta pun mencontohkan prestasi yang pernah diraihnya. Selain memenangkan kompetisi ITSF, dia juga pernah memenangkan lomba guru prestasi tingkat kabupaten di tahun 2006 dan meraih juara 1. Itu semua tak lepas dari banyak belajar dan berlatih hingga membuahkan prestasi. Lebih lanjut, Pak Sunarta mengungkapkan rencananya setelah pensiun. Sebagai pribadi yang aktif, dirinya berencana mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan. “Setelah tidak terikat dengan tugas dinas, tugas saya akan digantikan dengan tugas sosial,” ungkapnya sembari mengatakan tugas sosial yang dimaksud antara lain ta’mir masjid, RT, RW, dan ketua yayasan yang dimiliki oleh masjid. Serta, aktif berkebun dan olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
Meski begitu, pak sunarta juga masih tertarik dengan dunia pendidikan. Sehingga, berencana untuk menjadi guru bimbingan belajar. Serta, lebih fokus menjalankan tugasnya sebagai dosen di Universitas Terbuka. Di hari terakhirnya sebagai kepala sekolah, Pak Sunarta berpesan kepada siswa Smala untuk senantiasa menaati peraturan, giat belajar, terus usaha, dan berdoa. Serta, selalu patuh terhadap orang tua, khususnya ibu. “Restu ibu sangat-sangat memberikan berkah,” pungkasnya.
#JURNALISTIK EKSKLUSIF